RUMBUK TIMUR - Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Program Kotaku dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama (nakhoda).
Desa Rumbuk Timur, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Desa yang juga ditunjuk mendapatkan program Kotaku tahun ini. Setelah 60 hari kerja, Pihak Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Rutim Bersatu yang menjadi pelaksana dalam program tersebut di Desa Rumbuk Timur melaksanakan kegiatan Sosialisasi Masal program Padat Karya Tunai/Cash For Work (CFW) Kotaku.
Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Rumbuk Timur Bersatu, Zainul Aripin, menyampaikan tentang Program kotaku. Dimana kegiatan yang dilaksanakan di Desa Rumbuk Timur berupa rehab jalan beton sepanjang 2317 meter, dan pemeliharaan/rehab drainase sepanjang 2133 meter.
Semua program tersebut tersebar di 6 (enam) kekadusan yang ada di wilayah Desa Rumbuk Timur. Dari semua kekadusan yang ada, Ia juga menyampaikan, bahwa dalam setiap kegiatan di Desa Rumbuk Timur pihak KSM selalu berusaha melakukan sosialisasi duduk bersama, dengan melibatkan seluruh anggota KSM dan unsur masyarakat lainnya guna mencapai kesepakatan dan tujuan bersama.
Adapun untuk pengerjaan drainase dan rehab jalan beton, menurut Zainul Aripin tersebar di 6 kekadusan yang ada di wilayah Desa Rumbuk Timur. Yakni Kekadusan Siren, Siren Bak Bagik, Siren Penua, Gelumpang, Embung Sempait dan Kekadusan Letok.
Program ini sendiri pelaksanaannya selama 60 hari yang dimulai dari tanggal 18 April-18 juni 2021.
Tujuan dilaksanakannya program Kotaku ini menurut Zainul Aripin, yang pertama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19. Yang kedua, memelihara jalan yang rusak dan drainase yang mampet sehingga jalan tidak rusak dan drainase tidak mampet lagi.
Sesuai dengan tujuan diatas, maka dalam pelaksanaannya melibatkan 70 orang pekerja, yang terdiri dari 12 orang tukang dan 58 orang peladen/pelayan tukang. "Alhamdulillah kita sudah berusaha memberdayakan masyarakat setempat dengan mengakomodir mereka-mereka yang memang berprofesi di bidang ini, sesuai dengan tujuan dilaksanakannya program ini,"pungkas Zainul Aripin.
Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik dari semua belak pihak, mulai dari masyarakat, KSM, BKM dan pemerintah desa maka Desa Rumbuk Timur keluar sebagai juara 1 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kegiatan”CFW” dari KOTAKU ini.